Memandang Kesalahan
Ada dua ilustrasi untuk menggambarkan cii-ciri kepemimpinan yang tidak
lazim. pertama, pengalaman Tom Watson Jr. yang dulu lantas CEO IBM
serta sang penemu lampu pijar Thomas
Alfa Edison. Cerita menggambarkan
bagaimana ke-2 pemimpin besar
tersebut menyikapi kekeliruan
yang dulu sempat dibuat oleh
mereka.
Satu waktu salah seorang manajer IBM salah memutuskan hingga merugikan perusahaan sebagian juta dollar. sang manajer
dipanggil menghadap watson di kantornya. dengan ketakutan sang manajer mengaku
bersalah di depan watson. “ atas kekeliruan
yang saya kerjakan, dengan ini
saya siap terima hukuman, atau
dipecat, “ saya sang manajer. “
tidak anak muda. kegagalan itu saya anggap sebagai investasi perusahaan
menyekolahkan anda. ”
Di lain pihak, Edison dulu beberapa ribu kali gagal didalam
percobaannya mendapatkan lampu
pijar. tetapi dengan sudut
pandang tidak sama ia menyebutkan. “ saya tidak gagal. melewati serentetan percobaan di
laboratorium dapat diartikan, saya sudah mendapatkan 10. 000 langkah
yang tidak prima. “ maklum,
pabriknya terbakar habis lantaran percobaan yang dikerjakannya di laboratorium. banyak hasil-hasil karyanya turut lenyap. dengan entengnya edison
berkata, “ banyak pelajaran bernilai
dapat dipetik dari musibah ini. seluruh kekeliruan yang dulu
kita bikin juga telah lenyap. puji tuhan, saat ini marilah kita mengawali perihal baru. ”
Contoh tersebut menggambarkan ciri-ciri
kepemimpinan yang tampak suatu hal dengan langkah tidak sama dari umumnya
orang. Yang satu lihat kekeliruan sebagai investasi evaluasi. yang lain memandang musibah
sebagai pijakan mengawali suatu hal yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar